Rabu, 18 November 2009

Akh..."Penting Memilih Wanita Sholehah"

(Sebuah Nasihat untuk diriku,rekan-rekan dan kwan-kwan ikhwan Tarbiyah,Salafi,HT,……….
Yaaa Akhi!!!! Untukmu…

Bismillah…

Betapa sedihnya diriku, Kenapa masih aja ada saudara ikhwanku yang menolak akhwat hanya gara-gara fisik?! Padahal akhwat itu kan baik, cerdas, faham agama pula. Pokoknya insya Allah ia sholihah, tapi kenapa ada ikhwan yang menolaknya hanya gara-gara dia g bgtu cantik?!
Mereka, para ikhwan yang mementingkan kecantikan itu, mungkin beralasan dengan berkata bahwa cantik kan termasuk di dalam syarat-syarat wanita untuk dinikahi?! Mereka pun mungkin akan bilang bahwa haditsnya shahih lho! Memang! Tapi sayang, mungkin mereka nggak baca sampai akhir kalimat bahwa memilih wanita yang baik agamanya itu lebih selamat!
Mereka mungkin terus bilang, kalau mencari istri yang baik agamanya yang kebetulan cantik boleh khaaan?! Ya memang boleh, tapi pas kebetulan nggak cantik langsung di tolak khaaan?!

Ah, andai saja mereka tahu bahwa di zaman sekarang ini orang yang kaya itu akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Dan ahwat yang hebat di zaman ini adalah yang sanggup hidup miskin(betul ga bro). Dan ahwat yang bijak di zaman ini adalah yang sanggup hidup kaya(insyaAllah). Semua kan bisa bilang ‘saya siap hidup susah’ tapi dia nggak akan sanggup kalau nggak hebat. Semua juga siap hidup enak tapi dia akan bangkrut kalau nggak bijak.
Andai saja mereka tahu bahwa wanita yang hebat dan bijak itu hanya ada pada ahwat yang sholihah. Dia lah yang qanaah, yang sanggup hidup dalam keadaan apapun yang diberikan suaminya kepadanya. Dia akan merasa cukup atas apa yang ada. Dan akan bersyukur atas kehidupan yang menyenangkan seperti dia akan bersabar atas kehidupan yang menyusahkan.

Mungkin para ikhwan itu hanya memaknai wanita yang baik agamanya itu sebagai wanita yang pakai jilbab panjang dan manis kalau tersenyum. Yang mungkin dari jilbab wanita tersebut mereka bisa menilai bahwa ia faham agama, dan dari senyumannya mungkin mereka bisa menilai bawa ia baik akhlaknya. Tapi mereka tidak tahu bahwa panjangnya jilbab dan manisnya senyuman hanyalah apa yang tampak di luar, sedangkan yang tidak tampak akan mereka ketahui setelah menikah.
Mereka akan tahu istri mereka sebenarnya ketika mereka sudah serumah dengannya, bukan di rumah orang tua ataupun di rumah mertua. Karena di rumah sendiri akan tampaklah seorang istri itu sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai anak orangtuanya yang manja dan selalu diturutkan keinginannya, ataupun sebagai menantu yang rajin dan akan selalu menampakkan kebaikan kepada mertuanya.
Mungkin sebaiknyalah orang-orang yang sudah menikah itu tinggal di rumahnya sendiri, walaupun harus kontrak atau kredit. Karena di rumah itu akan tampaklah sifat asli istri dalam menyikapi hidup yang diberikan suaminya kepadanya. Mereka akan tahu apakah jilbab isteri mereka membuktikan kefahamannya dalam agama, dan apakah manis senyuman mereka membuktikan kebaikan akhlaknya. Tetap dia pakaikah jilbab yang panjang itu ketika terik matahari panas menghujam?! Tetap adakah senyuman manis itu ketika lebat turunnya hujan?!

Istri yang sholihah itu tidak harus kaya, kalau pun kaya Alhamdulillah.
Dia juga tidak harus cantik, kalau pun cantik itu hadiah.

Isteri yang sholihah itu adalah yang qana’ah(Apa tuh)-(Dpt dari A’agym) senangnya berada di rumah truz bebenah.Hm
Keluar rumah hanya dengan suaminya atau setidaknya dengan izinnya.
Dia tahu barang-barang telah mengalami kenaikan harga(S1 SE,ak)Hoooho.
dan tidak menyusahkan suaminya dengan segala tuntutannya.
Ada juga memang wanita yang bekerja di luar rumah,
tapi yang sholihah, dia mau berhenti kerja kalau suaminya memerintahkannya,
dan tetap bekerja kalau suaminya meridhoinya

Para ikhwan yang punya criteria tinggi mungkin bingung bagaimana mungkin mendapatkan wanita shalihah sementara sdari bacaan di atas terus berkata yang shalihah adalah yang qanaah, sedangkan qanaah itu tidak tampak di mata.
Yang jelas, nggak usah muluk-muluk deh cari yang wajahnya yang cantik, karena yang cantik seperti bintang di langit. Mungkin dia mudah ditemukan, bahkan di gelap malam, tetapi sadarilah dia tak mudah dijangkau tangan. Ketika itu pun kau mungkin melihatnya berkilauan, tetapi sadarilah ketika siang dia menghilang. Kawan cobalah melihat masa depan dengan seberapapun usahamu untuk mencintai Allah, ktika itu kau akan mengetahui apa yang ada di balik hijab kehidupan yang selama ini tertutup(Subhanalloh).

Isteri yang sholihah itu seperti mutiara di dasar laut, tak selalu putih terkadang terbungkus lumut. Di dalam cangkangnya dia senang berada, menjaga diri(Iffah) dan tak mudah digoda(Walaupun yang menggoda???!!!)
Kau mungkin harus menyelam untuk menemukannya. Tapi kau akan tahu seberharga apa dia ketika kau mendapatkannya.
Dan tahukah bagi yang belum tau, bahwa seindah-indahnya perhiasan di dunia ini adalah wanita yang solehah.” Hmmm.

Yaa Allah karuniakan diriku wanitta solehah,
Hingga diriku terjaga dari syubhat dan syahwat zaman akhir ini..
Hingga ku semakin Cinta padaMu..
Satu lagi yaaa Robb di syurga nanti(InsyaAllah) Sejukkan Hatiku,Mataku,dengan Ainul Mardhiyah..Hehehe Aamiin.
Tunggulah Diriku wahai bidadari syurga…MasyaAllah.

Ada yang tau siapa itu Ainul Mardhiyah???
To be continue. Barokallohu fiikum. Afwan Jiddan.


Sumber: Lambang Ukhuwah, Moga berfaedah. Famay ya’mal mistqola dzarrotin khoiroy yaroh.

Hak Cipta dan Penciptaan hanya Milik dan Bagi Allah SWT.

Tertoreh Dalam Bait Ukhuwah


Tarik Al Ukhuwah Al Islamiyah (Jalan Ukhuwah Islamiyah)

Bismillahi wal hamdulillahi…


Coretan Harianku, Lambang Ukhuwah Al-Kawiy…Hee nyadur dari mana mas nama al-kawiy? Ga salah ngetik tuh, apa mau ikut-ikutan pembuat buku yah…yang di sampul dpan buku’y biasa tertulis nama  pembuat beserta penyandaran tempat dia tinggal, contoh’y Muhammad Nashirudin Al-Albani, Imam Hasan Al-Banna, Syeikh Nawawi Al Bantani dll.Ya kan mirip.…..Boleh boleh qo, ga ada yang nglarang,!! Huuh tapi harus ada penjelasan mengenai Filosofi dasar sbgai tmpat  penyandaranya tuh, ga boleh juga sembarangan ngalor ngidul (Bahasa apa tuh)!!? (Mungkin bahasa bahasi)Heheheh…!! Sippp deh. Do’ain ya kawan-kawan mudah-mudahan nama di atas bisa seperti yang udah pada buat coretan atas buah karya kekayaan pemikiran mereka yang pasti’y juga terlahir dari kandungan sang Illahi Robbi.Aaminn…

Alhamdulillahi hamdan katsiron thoyyibam mubarokam fiih…
Ya Robb sesungguhnya segala puji untukmu yaa Robb, Engkau telah memberikan, mengaruniakan, dan menganugerahkan diri ini untuk memeluk dan memegang teguh Islam, tiadalah diriMu memberikan Islam untukku menjadi curahan nafas dan amal hidupku, karena ku tau betapa Engkau sayang kepadaku.

Yaa Allah pada hari Rabu, 14 oktober 2009 hamba telah Engkau titipkan amanah untuk mengisi mentoring mahasiswa baru perihal pendidikan agama islam mungkin dalam waktu satu semester atau mungkin lebih, dan sebelum inipun Alhamdulillah ana sudah pernah mengisi mentoring, tetapi yang menjadi perbedaannya, adalah materi yang akan di sampaikan untuk mahasiswa baru sudah terstruktur dan di tetapkan oleh beberapa dosen PAI (Pendidikan Agama Islam), ini dia karena anapun sudah mempunyai beberapa materi terstruktur, walaupun  kapasitas materi dan penyampaiannya masih terlihat kurang’y percikan semangat hayalan pemuda, mudah2an hal ini mnjadi bahan evaluasi shingga esok akan muncul kata-kata yang berbunyi atas dasar keimanan dan kecintaan kepada   Allah Robbul izzati..
Yaa Allah aku Mencintaimu yaa  Robb, tambahilah hambaMu ini Ilmu Agama dan Pahamkanlah.Aamiin.

Dimulai dengan mukaddimah/pembukaan memuja muji Allah,Rasul, Para Shahabat, Tabi’in tabiut tabi’in, dan Orang-orang sesudahnya yang ihsan. Dengan di teruskan membaca ayat alqur’an dan nukilan Hadist yang ana sampaikan, subhanaalloh , ketika itu ana teringat para ustadz yang setiap memulai ta’lim mereka selalu membukanya dengan fasih arabnya dan elok ukiran kalimat kata-kata yang keluar dari lisannya. Sontak ana rasa, anapun terasa seperti ustadz yang ana ingat ketika itu, dari dimulai mukaddimah awal dan  sampai akhir dari mukaddimahnya. Mungkin itu di karenakan betapa sering intensitas ana mendengar kaset atau Cd ceramah yang di pinjamkan oleh teman Salafi kepada ana, dan di bolehkan olehnya untuk mencopy seluruh isi ceramah, Syukron yaa akhi, betapa antum sudah membantu jalan bagi ana untuk lebih mengenal warna-warni Islam yang semakin indah jika di jalani dengan Hati yang waro, Fikir yang objektif dan tawajoh padaNya.

 Moga teman-teman yang telah membantu ana dalam mengenalkan Islam dengan caranya yang berbeda-beda tetapi semuanya bermuara pada satu pengertian yaitu, Merangkai Ukhuwah.

Ngomong-ngomong Ukhuwah itu sendiri itu apa ya akh??? Hemm, menurut ceramah yang ana dengar, kajian yang ana ikuti, buku yang ana beli dan di baca, sms dari kawan-kawan yang bersimpati,obrolan dengan abang sepupu yang kebetulan ngaji ch0lic juga dan semuanya itu berbuah kapada kefahaman ana tentang makna yang tersembunyi dan terlihat dari berlakunya Ukhuwah. Yaa Ukhuwah yang artinya persaudaraan, namun jika hanya persaudaraan aja ga cukup untuk memayungi kebersahajaan kita dalam bersosial, harus ada tanbahan yang mengikat, yang melahirkan kebersahajaan yang tinggi dan haqiqi. Dan tambahan itu adalah Ukhuwah Islamiyah. Karena jalinan Ukhuwah ini berjalan karena di landasi dengan keimanan para muslim yang berada dalam ikatannya. Allah pu berkata dalam buku best seller nomor Wahid di muka Bumi:  

 Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(Q.S. 49:10).

Tuh kan Allah aja menyuruh kita untuk berukhuwah, dalam arti merajut Ukhuwah dengan siapapun yang telah mengucapkkan Syahadat Tauhid dan berIstiqomah dalam KeIltizaman dengan Dienulloh. Jika di jelazkan tentang betapa Ukhuwah itu sangat pennnnting, mungkin coretan kali ini bukan merupakan penjelasan Ukhuwah yang lengkap, InsyaAllah lain waktu kita sambung tentang Ukhuwah Islamiyah.

Sumber: Lambang Ukhuwah Al Kawiy(Hamba Allah)
Hak hanya milik dan Punya Allah, Robb yg mengaruniakan segalanya, jika Ia menghendaki utk terjadi….maka terjadilah kehendakNya.